Sewaktu mengunjungi Pantai Liang beberapa waktu lalu saya tergakum-kagum melihat banyaknya pohon lurus menjulang tinggi dengan kulit luar berwarna coklat muda, seperti foto pohon dibawah ini.
Ketika itu seorang teman yang berasal dari Ambon memberi tahu nama pohon itu adalah Palaka. Saya perhatikan dalam perjalanan menuju Pantai Liang ditemui beberapa pohon tersebut. Kebanyakan tumbuh di daerah yang berpasir yang berada dekat ke pinggir pantai. Saya menduga pohon ini mungkin cocok tumbuh di tanah berpasir yang berkadar garam. Minimal pohon itu harus mendapatkan asupan garam dari uap air laut yang dibawa angin di siang hari. Sehingga kecil kemungkinan pohon itu tumbuh di perbukitan yang tidak berpasir dan jauh dari laut. Saya berasumsi seperti itu karena di tempat saya tinggal saat ini saya tidak menemui pohon tersebut. Daerah saya tinggal termasuk daerah sedikit berbukit. Zonasi vegetasi dimana pohon itu tumbuh termasuk teratur. Pohon Palaka itu tumbuh pada zonasi hutan pantai.
Karena penasaran saya googling tentang pohon ini. Ada beberapa nama untuk pohon ini, yaitu : benuwang, binuang (Sumatera); banuang, benuang bini (Kalimantan); benua, wenuang (Sulawesi); afu, bada, faara, palaka (Maluku); buwar, jare, kijare, senao, tina (Papua); takir (Jawa). Terdapat beberapa informasi tentang pohon Palaka. Salah satunya saya kutipkan deskripsi dari Wikipedia,“Benuang laki merupakan pohon yang tinggi yang umumnya mencapai 45 m, dengan diameter 150 cm. Batangnya tegak, bulat torak, tidak berbanir, dengan panjang bebas cabang 25 m. Kulit batang berwarna abu-abu/coklat, beralur dangkal, sedikit mengelupas. Pepagan berwarna coklat hingga kuning muda, pada bagian dalam berwarna putih atau kuning muda. Tajuk membulat, percabangan agak mendatar. Ranting muda dan daun muda tertutup bulu coklat yang pendek dan lebat. Daunnya saling berhadapan, tunggal, tebal, kaku, bundar panjang hingga melanset, yang pada awalnya membentuk hati dan ujungnya melancip. Benuang laki berurat daun banyak dan urat daun sekunder melengkung pada tepi sehingga membentuk urat daun pinggir. Urat daun yang lebih kecil tersusun seperti jala.
Bunga tersusun dalam perbungaan dalam malai yang tumbuh di ujunga ranting. Buahnya berupa buah kotak, yang bila sudah kering, akan pecah dan berbentuk bulat telur panjang. Musim berbunga sekalian berbuah terjadi pada Juli-Agustus. Buahnya kecil-kecil diisi dengan biji yang bersayap.”
Wikipedia menyebutkan bahwa pohon benuang tumbuh diantara ketinggian 60-1200 mdpl. Sedangkan pohon Palaka yang saya temui itu tumbuh pada ketinggian lebih kurang satu meter diatas permukaan laut. Barangkali pohon Palaka yang saya temui hanya masuk ke dalam golongan Duabanga Moluccana (nama ilmiah pohon benuang), tapi dengan punya kekhususan tersendiri. Barangkali.
Di wilayah Kecamatan Leihitu, Ambon ada pohon Palaka yang sudah berumur ratusan tahun. Diukur secara manual batang pohon paling bawah dibutuhkan 31 orang lelaki yang berdiri mengitar dengan posisi tangan terentang. Penampakannya sebagian pohon itu seperti dibawah ini:
sumber gambar detik dot kom
**********************************************************
Posting ini up-date blog setelah dua bulan gak di perbaharui isinya. Dari 4 blogger yang mendapat buku gratis dari saya hanya 2 yang mengirimkan alamat lengkap. Dua lagi tidak mengirimkan alamat, mungkin tidak berminat terhadap buku yang saya berikan. Buku sudah saya kirimkan seminggu lalu. Maaf terlambat buku gratis itu saya kirim. Posting ini juga masih menyediakan buku gratis. Orang yang memberikan komentar yang ke 5.500 (lima ribu lima ratus) akan mendapatkan hadiah istimewa.
Posting lalu yang mendapatkan buku gratis dari saya adalah : omnduut.wordpress.com dan febridwicahya.wordpress.com. Silahkan kirim alamat lengkap dan nomor hp untuk keperluan pengiriman buku.
**********************************************************
Saya dikirim lagu melalui grup WA oleh seorang teman.Lagu berjudul Nasi Padang yang dinyanyikan oleh Kvitland dari Norwegia itu ternyata dalam waktu tiga hari sudah di-klik oleh 500 ribu orang lebih pada saluran Youtube. Saya suka musik, melody dan liriknya yang begitu sesuai. Lagunya memang enak, senikmat nasi Padang. Silahkan dinikmati.