Bagaimana rasanya mengunjungi tempat yang dulu pernah, bahkan sering kita lalui? Tentu punya nostalgia atau kenangan. Dan kenangan itu bisa jadi sentimental tersendiri bila kita melakukan napak tilas. Apalagi bila tempat itu dulu sering jadi tempat yang sering dilewati bersama dengan orang-orang terkasih.
Tiga setengah tahun secara terus-menerus bukanlah waktu yang lama, tapi juga bukan tempo yang sedikit untuk menghabiskan sebagian umur saya di kota Bogor. Sebelumnya saya juga sudah pernah selama delapan bulan bekerja di salah satu perumahan yang sekarang ada wahana hiburannya yang bernama The Jungle, tapi waktu itu berdiam di Citeureup, salah satu kecamatan dalam kabupaten Bogor. Selama jangka waktu itu banyak hal manis yang saya nikmati, tidak sedikit hal pahit yang juga saya alami. Kejadian manis akan jadi selalu dikenang, peristiwa pahit diambil hikmahnya dan dua-duanya terpatri dalam kenangan abadi dalam memori seorang Alris.
Nah, pagi ini 16 September 2011, saya sengaja melakukan napak tilas kecil-kecilan untuk mengenang secuil sejarah hidup yang saya lalui di kota Bogor. Mumpung ada kesempatan, pas lagi berada di kota Bogor dan ada kendaraan sepeda motor Honda SupraFit buatan 2007 yang setia menemani kemanapun saya bepergian selama dalam masa pengacara (pengangguran berbuat acara) ini. Begitulah rupanya kalau tukang bangunan lagi gak punya pekerjaan, bisa aja ngelayap suka-suka.
Keluar dari area kantor pemerintahan kotamadya yang salah satu ruangannya yang cukup besar, dipakai buat ruang siar dan ruang perangkat radio pemdakot setempat, Jalan Pajajaran sudah membentang. Saya ambil arah ke terminal bus Baranangsiang. Melewati Rumah Sakit Azra saya jadi sentimental dan hati jadi berteriak. Berteriak sejadi-jadinya, memori lama memanggil-manggil, lalu keluarlah kenangan menjelang kelahiran anak kedua saya. Pertengahan tahun 2007 sampai awal tahun 2008, rumah sakit ini adalah rujukan untuk pemeriksaan kehamilan yang kedua buat istri. Juga disinilah anak kedua saya, Rizki Nur Arina, dilahirkan. Terbayang ketika saya mengantarkan istri memeriksakan kehamilannya: antri mendaftar, menunggu di poli ibu hamil, menemani konsultasi dengan dokter kandungan dan antri lagi mengambil obat di apotik di rumah sakit itu. Terbayang juga kelakuan anak pertama saya, Ilma Nur Aulia, yang suka ngelayap dan tidak betah diam di ruang tunggu rumah sakit itu. Dia suka menengoki ruang tunggu bersama untuk beberapa poli yang tidak berada jauh dari ruang pendaftaran, karena di ruang tunggu itu banyak anak-anak seusianya yang ikut orang tuanya yang lagi menunggu panggilan untuk pemeriksaan dokter. Ilma suka sekali memalak ayahnya untuk dibelikan susu dan cemilan di toko kecil yang ada disamping ruang apotik rumah sakit itu. Ah, anakku…
Lalu layar didepan mata saya memutar film ketika saya menunggui istri melahirkan anak kedua. Kami yang hanya berempat: saya, istri, mertua dan anak saya tertua, -Ilma-, sabar menunggu datangya waktu melahirkan itu. Istri saya yang masuk ruang persalinan jam sembilan pagi, baru melahirkan mendekati waktu magrib. Deg-degan menunggu apakah yang brojol anak laki atau anak perempuan akhirnya terjawab tanpa spekulasi, kepastian jenis kelaminnya bisa saya saksikan sendiri diruang persalinan itu. Saya yang ikut menunggui persalinan, ikut memegangi tangan istri ketika mengejan untuk mengeluarkan sibuah hati, membesarkan hatinya dengan penghiburan kata-kata, mengelap keringatnya, sesekali membelai rambutnya untuk sekedar memberikan rasa nyaman. Dan disitulah untuk kedua kalinya saya menyaksikan perjuangan antara hidup dan mati seorang anak manusia untuk melestarikan keturunannya yang hanya punya dua pilihan: hidup atau mati. Kalau sang ibu beruntung, jatah hidupnya di dunia belum habis, maka selamatlah dia. Sebaliknya yang terjadi maka tamatlah riwayatnya, tidaklah ada kesempatan sang anak untuk merasakan kasih sayang sang ibu, bahkan air susu pertamapun tidak dia rasakan. Disitu jugalah saya menyaksikan kebenaran insting seorang anak kecil. Sebelum kelahiran, saya bertanya kepada anak pertama saya, Ilma, apakah adiknya yang lahir nanti laki-laki atau perempuan. Tanpa ragu dia menjawab, bahwa adiknya adalah perempuan. Setelah perjuangan melelahkan dan menyakitkan akhirnya istri saya melahirkan anak kedua dan nyatalah dia seorang perempuan. Saya bersyukur anak saya lahir selamat ibunyapun dalam keadaan selamat. Setelah bayi saya dibersihkan perawat, saya memanggil anak tertua saya, Ilma, untuk masuk ke dalam kamar persalinan. Perawat memberikan bayi nan sehat yang cantik itu kepada saya untuk digendong. Saya gendong, lalu memperlihatkan kepada kakaknya. Oh… alangkah gembiranya Ilma demi melihat bayi berkulit putih bersih itu, lalu dia meraba-raba tubuh sikecil dengan hati-hati. Kemudian bayi yang menggemaskan itu saya taruh di tempat tidur bayi dan saya kumandangkan azan untuk pertama kali diawal kehidupannya di dunia ini.
Sepeda motor saya melaju melewati Rumah Sakit Azra yang banyak kenangan itu. Secuil fragmen kehidupan saya tertinggal di rumah sakit itu dan akan terus abadi. Sampai di lampu merah pertigaan Jalan Pajajaran dengan Jalan Ahmad Sobana, -sebelum berganti nama Jalan Ahmad Sobana ini bernama Jalan Bangbarung Raya- saya berbelok ke kiri memasuki kawasan perumahan. Memasuki jalan membelah perumahan Tamara Duta kembali satu kejadian masa lalu melintas. Di pertigaan lampu merah saya pernah disemprit dan diberhentikan pak polisi karena membawa penumpang tanpa helm. Kalau saya, sih, memakai helm. Nah, sipenumpang ini lagi hamil delapan bulan dan diantara penumpang dan saya ada anak kecil berumur tiga tahun yang juga tidak pakai helm. Demi menghormati pak polisi saya meminggirkan sepeda motor yang saya piloti. Bertanyalah pak polisi kenapa penumpangnya tidak pakai helm. Saya jawab kalau kami terburu-buru, kejepit waktu pemeriksaan kandungan. Dokter yang akan memeriksa hanya punya waktu sampai jam sekian sementara kami yang datang dari arah perumahan Tamara Duta benar-benar sudah kasip sehingga tidak sempat mengambil helm. Pak polisi tidak menerima alasan saya. Maka bernegosiasilah saya dengan salah satu pak polisi yang menangkap saya, memohon pengertiannya, demi kemanusian mengantar ibu hamil dan bla..bla..bla.. lainnya. Akhirnya pak polisi melepaskan saya tidak kena tilang. Dengan mengucap terima kasih dan salam saya menaiki sepeda motor kembali mengantarkan penumpang menuju Rumah Sakit Azra. Penumpang itu adalah anak dan istri saya. Sepeda motor itu masih setia mengantar saya sampai saat ini, lampu merah itu masih tetap ditempatnya masih menyala, pak polisinya bisa jadi sudah dipindahkan tugas, dan saya juga sudah melanglang buana ke beberapa tempat di bumi Indonesia. Saya dilanda kesepian dan kesedihan menatap lampu merah itu, ada yang hilang dalam hidup saya. Tapi lampu merah itu tak peduli…
Sepanjang jalan semi boulevard yang merupakan jalan utama yang membelah perumahan Tamara Duta itu saya lihat banyak bangunan komersial yang sudah didirikan. Dahulu di sepanjang jalan itu masih banyak rumah hunian, hanya sedikit bangunan yang berfungsi sebagai tempat usaha. Sekarang kebalikannya sedikit rumah tinggal, banyak rumah yang sudah dirubuhkan, lalu sebagai gantinya berdirilah ruko. Atau rumah yang dialih fungsikan menjadi tempat usaha, misal sebagai tempat makan, toko, tempat kongkow alias kafe, distro, klinik perawatan dan salon. Walau banyak bangunan yang mengorbankan pohon-pohon dipinggir jalan itu tetapi udara jam setengah tujuh pagi itu tetap menghembuskan udara yang menyejukkan. Paru-paru saya dipasok udara bersih yang menyehatkan raga. Dalam hati saya berharap semoga Bogor tetap mempertahankan banyak pohon.
Sampai diujung Jalan Ahmad Sobana terdapat pertigaan, belok kiri jalan ke Warung Jambu, belok kanan jalan memasuki perumahan Indraprasta dan jalan tembus ke perumahan Vila Duta. Saya berbelok ke kanan memasuki Jalan Achmad Adnawijaya, dahulu jalan ini bernama Jalan Pandu Raya. Di Jalan Achmad Adnawijaya ini dulu ada sebuah rumah milik salah seorang personil band Ungu yang sering digunakan sebagai tempat kongkow anggota perkumpulan penggemar motor gede, sehingga sering saya dapati motor gede parkir di pinggir jalan depan rumah itu. Di rumah itu dulu juga kalau sore sampai malam berjualan makanan yang khas. Rumahnya dulu diberi nama Imah Hejo. Sekarang rumahnya masih bercat hijau tapi tidak berjualan lagi dan sewaktu saya lewat tidak ada motor gede yang parkir. Mungkin rumahnya sudah dijual personil band Ungu itu, sehingga anggota perkumpulan motor gede itu pindah markas. Begitulah pikiran saya tentang rumah itu.
Ada yang menggembirakan saya tentang Jalan Achmad Adnawijaya ini, banyak pohon tumbuh semakin besar di median jalan yang berbentuk bahu jalan ini. Walau didominasi pohon bintaro tak apalah, nampaknya pengembang perumahan ini ikut sadar akan pentingnya memelihara pepohonan sebagai pengurai udara beracun menjadi udara bersih, penyerap panas sinar matahari dan penahan air tanah. Seiring perkembangan penduduk dan kebutuhannya, orang juga jeli melihat kesempatan bisnis yang ada, maka berdirilah bangunan komersial untuk usaha atau rumah yang disulap jadi tempat usaha. Jalan Achmad Adnawijaya ini dulu sering saya lewati kalau mau menuju terminal Baranangsiang, Pasar Anyar, Pasar Ramayana, Pasar Bogor, Pasar Warung Jambu dan Botani Square kalau mau ke Jakarta memakai bus, ada keperluan logistik rumah tangga atau mengantar anak saya yang tertua berwisata ke mal terbesar di kota Bogor itu. Menyusuri jalan ini saya menyusuri masa lalu, kenangan tak bisa dienyahkan. Saya bergelut dengan emosi dan terpuruk dalam nostalgia masa lalu. Anak-anakku, sehat sejahteralah engkau hendaknya. Aamiin…
Saya meneruskan perjalanan berkendara sepeda motor sampai di jembatan yang melintasi jalan tol exit kota Bogor. Saya berhenti sebentar di atas jembatan itu memandang terminal bus Baranangsiang yang ada di ujung jalan tol itu. Sebentar kemudian saya melanjutkan perjalanan memasuki Jalan Kol Achmad Sham. Nah, jalan di kampung Sawah ini dulu bernama jalan baru Vila Duta. Tidak banyak perubahan yang terjadi di lahan sebelah kiri jalan ini, masih banyak lahan kosong. Sebelah kanan jalan perumahan Vila Duta masih berdiri megah. Saya memasuki perumahan Vila Duta dengan angan kapan saya memiliki rumah megah seperti yang banyak terdapat di perumahan ini. Saya suka perumahan ini karena masih banyak pohon, bersih, dan jalannya masih bagus, -walau berlobang dibeberapa tempat. Angan memiliki rumah di komplek perumahan ini telah membawa saya memasuki exit komplek. Saya mengambil jalan arah ke jalan utama yang membelah kota Bogor yang menuju Tajur. Di persimpangan bundaran Sukasari saya lihat kemacetan sudah mulai menyesakkan kota Bogor. Dan dipersimpangan itu cerita nostalgia ini saya khatamkan.
Februari 23, 2012 pukul 7:20 am
Perjalanan kenangan bisa buat kita bersyukur atas apa yg kita sudah dapat ya
Februari 23, 2012 pukul 9:22 am
wuih..flasback..nih..menggali sebuah kisah..yang terpendam.. pa kabar..om…
Februari 23, 2012 pukul 10:45 am
jadi bilo kopdar e ko?
Februari 24, 2012 pukul 1:59 am
kalau saya menyusuri jalanan yg dulu biasa dilalui waktu kecil, sekarang saya merasa kok jalan itu sempit sekali ya? hehe
@indobrad
karena udah banyak bangunan bro…
Februari 24, 2012 pukul 3:04 am
jadi inget tempo doeloe
Februari 24, 2012 pukul 3:04 am
inget yang dulu deh….hem….nice
Februari 24, 2012 pukul 11:57 am
Kenapa y kalo saya membicarakan masa lalu selalu kepengen kembali ke masa lalu, sepertinya kok masa lalu lebih baik y daripada masa sekarang?
Februari 25, 2012 pukul 2:13 am
mengunjungi tempat yg dulu aku tinggali, pengen sekali, kampung halamanku nun jauh di sana, terpisah darat dan lautan serta benua
Februari 29, 2012 pukul 7:56 am
pak Alris, ceritanya saya suka.. saya pribadi juga suka mengelana menelusuri masa-masa lalu melihat peradaban 🙂
kalau bogor, alhamdulillah sampai sekarang saya masih tinggal dibogor.
Namun kenangan tahun-tahun 1990-an akhir di Bogor, merantai dari pulau sumatera waktu ehm singel dan ABG masih sering saya lakoni.. jalan-jalan di Indraprasta, dikenalkan sama preman satu daerah hehe.. ditangkap intel, main basket dan makan bakso, menelusuri jalan suryakencana melihat2 barang2 bekas hingga mancing di pemancingan yang makin lama makin sepi semenjak terakhir kesana..
kapan2 saya tulis juga ah di blog
@ unggulcenter
ditunggu ceritanya, seru nih..hehe
Maret 11, 2012 pukul 9:35 pm
Di kebun raya bogor juga meninggalkan cerita masa lalu dengan mantan pacar saya
Maret 12, 2012 pukul 9:50 pm
perjalanan panjang yg penuh memori ya pak….tp saya rasa postingan ini cocok ikutan kontes di sini loh pak
http://www.andyhardiyanti.com/2012/03/giveaway-awal-maret-2012/
Maret 13, 2012 pukul 2:27 am
andaikan bisa kembali ke masa lalu ya, tp gak mungkin sih, hehehe 😀
Maret 14, 2012 pukul 2:07 am
kenangan terindah ya mas??aku juga kadang kangen sama masalalu^^
Maret 14, 2012 pukul 9:11 am
Wahhh hal ini suka saya lakukan juga lho pak, kalau saya pulang ke Bandung, pagi2 saya sengaja pergi jalan2 sendiri menyusuri jalan-jalan menuju pasar, sekolah, kampus, sebagian pakai jalan kaki, kadang mampir ke sekolahan SD sambil jajan jajanan masa kecil, indah sekali, apalagi jika mengingat masa lalu yg punya harapan yang telah tercapai di masa kini, sensasi perasaan bercampur antara haru, bahagia dan indah 🙂
Tulisan pak Alris mengingatkan saya ke kebiasaan saya itu.
Maret 14, 2012 pukul 11:16 am
Aiiyyhh anak nya lucu2 deyh om alris 😀
nostalgia ati2 ndak bikin gila yaa om, xixixix 😀
Maret 14, 2012 pukul 9:27 pm
menikmati Bogor kota hijau ya pak (padat angkota hijaunya), jl Pajajaran dengan pohon kenarinya yang sekarang penuh FO. Salam
Maret 15, 2012 pukul 5:28 pm
Nostalgia selalu membawa perasaan kangen ya mas? hehe…
Maret 15, 2012 pukul 8:27 pm
itu namanya spt de ja vu
Maret 16, 2012 pukul 5:36 am
Ceritanya menyentuh mas…. Pasti terselip rasa haru saat melintasi tempat-tempat tadi kan? Flashback memang sekali-kali perlu dilakukan, to bring back all the memories and lear from them
Maret 16, 2012 pukul 1:18 pm
bener2 nostalgila yang indah hahahahah
Maret 16, 2012 pukul 4:56 pm
susah, senang, ceria, sakit hati. .
apapun bentuknya kata nostalgia tetaplah kenangan indah. 😀
salam senyuum. . ^_*
Maret 17, 2012 pukul 12:55 pm
Alhamdulillah saya pernah ke bogor tapi belum pernah sampai bisa blusukan..pengen banget sebenarnya namun waktu ke bogor karena urusan kerjaan jd gak bisa keluyuran seru deh
Maret 17, 2012 pukul 11:20 pm
begitu banyak nikmat Allah ya 🙂
Maret 20, 2012 pukul 3:22 pm
Nostalgia selalu memberi perasaan kangen ya mas? hehe…
Maret 21, 2012 pukul 3:08 pm
terimakasih……..salam kenal’
Maret 24, 2012 pukul 6:21 pm
kilas balik 😀
Saya juga pernah terlibat dalam suasana tegang melahirkannya seorang ibu mas… dia adalah tante saya sendiri… Orangnya kecil, tapi melahirkan anak kembar, jadinya kesusahan, bahkan sampai pingsan,,, saya yg ada disitu tidak tega melihatnya… Untunglah tidak apa2, hanya saja salah satu anak yg dilahirkannya meninggal. Katanya lemah waktu dalam kandungan
Maret 24, 2012 pukul 10:22 pm
Ikatan batin Ilma dengan calon adiknya kuat banget, tebakannya kalau sang adik perempuan ternyata benar…ah, nostalgia tentang kejadian berkesan di masa lalu juga suka membuat saya terkaget-kaget, ternyata sudah lumayan banyak ya cerita hidup yang kita lalui…
🙂
Maret 26, 2012 pukul 1:51 pm
Sekitar 16 th Ɣğ lalu aq ǰϋԍӓ mempunyai kenangan dgn kota Bogor….◦”̮◦ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ◦”̮◦
Salam kenal pak
Jika berkenan ditunggu kunjungannya di http://diandrarafi.blogdetik.com/
Terimakasih sebelumnya
Maret 27, 2012 pukul 5:55 pm
Penyakit yg sulit diatasi org modern adalah shock future. Ingin kembali ke masa lalu, tdk sepenuhnya bisa. Tetap berada di tmpt skrg sering merasa kesepian… ^,^
Maret 29, 2012 pukul 9:34 am
Salut dengan kerunutan tulisannya. Salam kenal dari sesama penikmat kenangan lama Pak.
April 1, 2012 pukul 1:16 pm
lama sekali yaa proses melahirkan anak kedua, dari jam 9 pagi sampe maghrib.. semoga nanti pas anak ketiga, proses persalinan sang ibu cepat.. 🙂
April 3, 2012 pukul 8:06 am
numpang lewat &salam knal juga ya…
April 4, 2012 pukul 8:44 am
lom keluar postingan baru nih gan??/
April 6, 2012 pukul 8:13 am
numpang
April 6, 2012 pukul 8:42 am
MAKSIH
April 7, 2012 pukul 10:19 pm
saya sampai benar-benar menghantamkan cerita nostalgia ini. Dan kembali mengingatkan saya ke belakang peristiwa masa lalu saya, mas. Loh kok saya jadi nostalgia juga ya? 😀
Tulisannya mengena mas. 🙂
April 8, 2012 pukul 5:04 am
Saya pun baru saja bernostalgia mas 😀
Bedanya bukan sama tempat, tapi dengan kenangan masa lalu sewaktu SD 😀
Ketemu temen lama, tentunya akan mengingatkan akan kenangan2 masa lalu 😀
April 8, 2012 pukul 11:20 am
Mengenang sesuatu yang indah memang membuat perasaan menjadi bungah kang, tapi kalau kenangan pahit bisa menitikan air mata. 😦
April 8, 2012 pukul 11:22 am
Mengenang atau menelusuri sebuah tempat yang melahirkan kenangan indah membuat perasaan mejadi bungah, tetapi kalau kenangan pahit bisa menitikan air mata 😦
April 10, 2012 pukul 10:57 am
iya pak arlis,,kadang-kadang juga telintas ingatan saat melewati suatu tempat dimana dulu pernah bermain bersama teman-teman kecil.jadi ingin kembali kemasa itu :).thx artikelnya pak
April 24, 2012 pukul 8:27 am
pa aris blog bagus, tlng link my blog, mksh
Mei 21, 2012 pukul 3:26 pm
Duh, kalau sudah bernostalgia, memang nggak ada abis-abisnya. Pas jalannya asyik. Nulisnya juga asyik banget. Soalnya tulisannya juga jadi hidup. Seneng bacanya.
Mei 27, 2012 pukul 6:54 pm
Mengenang masa lalu memang membuat kita membangkitkan lagi semangat kita…thx pak alri,
web yang bermanfaat
Mei 30, 2012 pukul 8:44 am
Wah kalo nostalgiaan gak ada abisnya…selalu teringat juga kenangan masa kecil… 😀
Juni 5, 2012 pukul 9:25 am
menengok ke belakang untuk pijakan ke depan.
Juni 5, 2012 pukul 1:42 pm
Paling Berkesan memang acara nostalgia om,, hehehe.. 🙂
Juni 10, 2012 pukul 9:22 pm
nostalgia 🙂
mengenang kembali fragmen-fragmen kehidupan yang pernah kita lintasi 🙂
Juni 14, 2012 pukul 4:49 pm
Baca artikel ditambah ngemil Gorengan plus cabe nya.. Mantepp sangadh.. Jadi Semangat..!! 😛
Juni 14, 2012 pukul 4:52 pm
Hidup ane katanya berantakan om ditambah rambut ane,, tapi kalo udah baca artikel kok berubah jadi rapi yaaa.. Hehehe.. 😛
Juni 20, 2012 pukul 8:17 pm
Nostalgia memang seperti kembali ke masa lalu dan setiap kepingan menghadirkan kenangannya masing-masing..
Juni 21, 2012 pukul 9:17 am
iiaa pasti gembira, senang, bisa ada lagi kenangan yang dulu-dulu
Juni 22, 2012 pukul 8:52 am
hmhmhm..bogor apakah masih menjad kota hujan..?
Juni 26, 2012 pukul 1:38 pm
Permisi temen2, mungkin temen2 disini ada yg dah pernah nyobain game online MMORPG PUTRA LANGIT ??, jadi gini aku baru-baru ini main game gokil keren ini neh – PUTRA LANGIT ONLINE – dah nyobain wa waktu itu pas masa alpha test gameplay-nya addicted banget loh banyak fitur menarik, klo mo tau lebih lanjut masuk aja fanspagenya di -> http://www.facebook.com/putralangit.online, dan MICROSITE-nya => http://putralangit.capple.net/microsite/ , game ini diangkat dari komik terkenal TONY WONG “LEGENDA PUTRA LANGIT” yang terkenal itu loh, cekidot aja biar lebih jelasnya di link2 yg ane kasih klo suka jangan lupa di like yo
Juni 30, 2012 pukul 11:04 am
bogor juga punya kenangan bagi saya, karena selama 6 tahun saya tinggal di kota hujan ini, menuntut ilmu di IPB. setahun di Bogor, selebihnya di kota kecil Darmaga, karena Fakultas Perikanan adanya di Darmaga.
banyak kenangan indah selama di Bogor. saat pertama kali tinggal di Bogor, udaranya masih bagus, pagi2 masih berasa dinging. tapi belakangan ini, Bogor lebih terkenal sebagai kota sejuta angkot dibandingkan kota hujan.
satu lagi yang tidak akan pernah dilupakan – terutama yg pernah kuliah di kampus IPB Baranangsiang – adalah ‘salju’ dari pohon kapuk. kalau lagi ‘bersalju’ , indah banget..
Juli 3, 2012 pukul 8:26 am
mengenang masa lalu biar lebih semangat..
Juli 14, 2012 pukul 3:35 am
Selamat bernostalgia Bapak.., semoga kan tetap terukir kenangan-kenangan indah di masa lalu.
Salam.. 😀
Juli 16, 2012 pukul 2:57 am
Sayang sekali saya belum pernah ke Bogor…
Semoga keluarganya sehat selalu ya 🙂
Juli 17, 2012 pukul 8:44 am
Berkunjung pagi-pagi, selamat beraktivitas ya 🙂
Juli 17, 2012 pukul 12:14 pm
indah sekali ya mengenang sejenak kota yang pernah ditinggali
terus terang saya malah kepingin sekali berlibur ke kota bogor
Juli 20, 2012 pukul 6:19 am
kenangan tak bisa terulang, meskipun kita kembali berada pada lokasi peristiwa..itu hanya untuk membangkitkan kenangan saja.
http://hariyantowijoyo.blogspot.com
Juli 20, 2012 pukul 6:56 am
aduuh, bisa membayangkan yang lagi bernostalgia..hehe..
asyiik Bang. yang kayak gitu bisa memperpanjang umur lho. bener.
salam sehat selalu, salam buat keluarga.
Juli 20, 2012 pukul 7:24 am
Kalau saya belum pernah tinggal di kota bogor, tapi kalau membaca cerita napak tilas seperti ini, saya jadi teringat kota saya dulu yaitu kota Bandung. Masa lalu itu selalu terasa indah ya, terkadang kita selalu ingin kembali ke sana.
Juli 20, 2012 pukul 7:07 pm
Ini kok nggak update2
Juli 22, 2012 pukul 12:17 am
napak tilas dambil bernostalgia memang mengasyikkan, mas alris. ketika pulkam, saya juga suka melakukannya.
Juli 23, 2012 pukul 2:14 pm
membaca posting ini saya seperti membaca cerpen yg sangat menarik..
terima kasih atas kunjungan di blog saya, salam kenal.. 🙂
Agustus 7, 2012 pukul 3:48 pm
bernostalgia terasa kembali ke waktu itu,,,,
Agustus 15, 2012 pukul 1:28 am
kalo aku sekarang lagi menghindari tempat2 kenangan 😀
Agustus 30, 2012 pukul 2:06 pm
manpat gan infonyaa..
Agustus 31, 2012 pukul 2:23 pm
mantap gan infonya, mkasi .
@obat storke : makasih juga.
September 28, 2012 pukul 9:51 am
berbagi motivasi kata teman
Bangga pada dirimu sendiri, Meski ada tidak Menyukai. Kadang-kadang mereka membenci karena mereka tidak bisa seperti Anda.
mungkin berguna dan Salam: D, saya tunggu kunjungan balik ya: D
@Cara Pemesanan Ace Maxs : terima kasih sudah berkunjung.
Oktober 2, 2012 pukul 4:26 pm
wah seru juga perjalanannya,,,
@obat herbal xamthone plus : lumayan buat kenangan.
Oktober 9, 2012 pukul 9:24 pm
jadi ingat yang dulu deh…hehe
salam kenal gan..
@brehow : salam kenal juga gan.
Oktober 11, 2012 pukul 6:27 am
kadang perjalanan bisa sekaligus mengenang kenangan yg tercecer
@Isti : benar sekali.
Oktober 11, 2012 pukul 1:06 pm
Saya malah belum pernah ke Bogor Pak. Anaknya lucu ya. Salam buat keluarga n si kecil juga 🙂
Ma kasih telah berkunjung ke blog saya yang sederhana.
@Ananda Mutiara : Datanglah ke Bogor. Salam kembali buat keluarga.
Oktober 12, 2012 pukul 8:11 am
keren gan
jadi inget masalalu..!!
maakasi atas infonya
@jeli gamat asli : makasih udah berkunjung.
Oktober 13, 2012 pukul 4:47 pm
wah.. bener juga ya. Setiap sudut,setiap kelokan bisa mengingatkan cerita lama kembali, jika kita datang kembali ke tempat-tempat di mana kita menghabiskan masa lalu kita..
@Ni Made Sri Andani : Yup, betul. Setiap kelokan punya cerita.
Oktober 24, 2012 pukul 10:17 am
informasi yang sangat bermanfaat sekali..makasi yah..
@obat herbal diabetes melitus : trims udah berkunjung.
Oktober 28, 2012 pukul 8:11 am
walau waktu terus bergulir, berlari jauh meninggalkan kita yg semakin renta, namun nostalgia tak kan terlupa.
selamat bernostalgia 🙂
@Sang Dewi : Betul, nostalgia tetap melekat.
November 7, 2012 pukul 5:53 pm
kayaknya, nostalgia yang menyenangkan nih 🙂
November 10, 2012 pukul 9:01 am
Mengenang tempat yang penuh kenangan dan membekas dalam perjalanan hidup kita, memberikan banyak hal dalam kehidupan kita di masa kini. Sayapun pernah melakukannya, bahkan nggak sengaja ada bulir-bulir keharuan bermakna yang mengalir dalam sekujur tubuh.
Salam silaturahim dari Blitar Pak
November 26, 2012 pukul 11:32 am
salamu’alaikum Mas. maaf baru mampir neh. tulisannya asik nih dibaca, ringan tapi penuh emosi, jd kebawa kayak dibonceng motornya yg baca. kapan nulis lg ?
Desember 1, 2012 pukul 12:58 pm
Sebuah ruang yang pernah kita tempati akan selalu jadi kenangan. Bagai manapun interaksi dengan lingkungannya pasti meninggalkan jejak, baik suka maupun duka. Nah sesekali menengok kembali ke bekas tempat tinggil itu, selain menyegarkan kenangan juga membuat kita punya perspektif lain tentang tempat itu..
Desember 29, 2012 pukul 7:19 am
Sy kdg juga gitu mas.. Menyusuri perjalanan jejak masa kuliah.. Bahkan makan makanan yg dulu srg kita santap, rasanya jd kembali muda 🙂
Desember 30, 2012 pukul 8:01 am
Seiring waktu,,,kenangan itu memberikan kita pelajaran yang luar biasa…
Januari 10, 2013 pukul 6:40 am
..
kenangan yang indah Kang, jd ikut merasa jalan2 ke bogor..
salam hangat dari Jogja..
-AtA-
..
Januari 11, 2013 pukul 8:20 am
Kenangan saya tentang Bogor cuma satu, waktu lihat konsernya Shah Rukh Khan hehehe
Januari 21, 2013 pukul 11:55 am
Nostalgia memang indah, apalagi kalau ada “sesuatu” di situ hehehe
Januari 22, 2013 pukul 12:40 pm
Saya beberapa kali ke bogor untuk urusan pekerjaan. Buat saya, bogor cukup menarik terutama dari hawanya yang sejuk. Untuk nostalgia, kota kenangan saya adalah Jogja. Banyak waktu saya habiskan di sana. 🙂
Januari 24, 2013 pukul 8:17 pm
tetep harus ngasih uang tempel ya… 😕 tapi Alhamdulillah anaknya lahir sehat. kira2 Ilmi masih inget gak ya cerita kelahiran adiknya kalo sudah besar nanti? 🙂
@ Ilham : biar cepet selesai urusannya, uangnya berpindah tangan waktu salaman, hehe…
Alhamdulillah ibu dan anak saya selamat.
Januari 28, 2013 pukul 2:36 pm
klo udah bernostalgia terkadang kita suka senyum” sendiri karena mengingat masa lalu yang pernah kita lakuin bersama hehehe
@DOLBYVIT : kadang juga nangis sendiri kalo kenangannya sedih…
Januari 30, 2013 pukul 6:09 am
Betul, apalagi kalo tempat tempat itu meninggalkan kenangan yang baik, beuuhh
@Raffaell : Semakin mendalam kenangan itu kalo kenangannya baik.
Februari 12, 2013 pukul 3:28 pm
sekarang sepertinya saya sudah tak bisa nostalgiaan, masa lalu rasanya hari ini bagi saya sekarang. dua puluh tahun lalu, saat diingat rasanya baru tadi pagi
@M A Vip : Begitu cepatnya waktu berlalu. Bagi saya kenangan dalam tulisan ini barusan kemaren sore…
Februari 14, 2013 pukul 6:13 pm
Ada persamaan persinggahan Pak, Bogor menjadi bagian mata rantai kehidupan keluarga kami. Pajajaran, Bangbarung raya cukup lekat bagi kami. Salam
@Prih : apa dulu kos di Bangbarung Raya lalu kuliah di Pajajaran ya..? 🙂
saya juga pernah ikut kursus bahasa Jepang di pusat bahasa yang di belakang MB.
Februari 15, 2013 pukul 3:20 pm
Ngomongin Bogor jadi mengingatkan saya akan asinan..
@yuniarinukti : gak sekalian roti unyil dan talasnya? hehe…
Februari 22, 2013 pukul 4:33 pm
Napak tilas ? waah rasanya boleh juga ya sekali-kali napak tilas masa kecilku di bandung dulu 🙂
@Marchia Diandra : Kalo ada waktu harus napak tilas, membangkitkan kenangan lama.
Februari 23, 2013 pukul 9:28 am
jadi ingett sama temen temen lama saya ni gan
@ace maxs : Kuliah di Bogor dulu, gan?
Februari 23, 2013 pukul 10:21 am
selamat pagi <a href=http://goo.gl/Tmxte
@herfinawaludin : semangat pagi…
Februari 25, 2013 pukul 9:36 am
selamat pagi ,trimakasih gan infonya saya simak sangat bermanfaat untuk semua
http://www.jelygamat.web.id/ cara menjadi agen ace maxs
@cara menjadi agen ace maxs : terima kasih sudah berkunjung.
Februari 26, 2013 pukul 1:39 pm
selamat siang, terimakasih untuk informasinya
Maret 1, 2013 pukul 2:23 pm
mantep masbro infonya.. wilujeung nostalgiaan mangg.. 😀
Maret 2, 2013 pukul 1:59 pm
selamat sore
salam sehat dari kami
smoga sisa hari anda menyenangkan:)
Maret 3, 2013 pukul 3:20 am
aku paling suka kembali ke tempat yang pernah aku kunjungi sebelumnya. tapi yang mempunyai kenangan baik.well, kenangan buruk juga sebenarnya, supaya aku bisa lebih kuat.
memory yang luar biasa tentang kelahiran anaknya. selamat! 🙂
Maret 5, 2013 pukul 10:15 am
cerita nostalgianya bagus :p
Maret 8, 2013 pukul 10:58 am
HMMM…. saya juga suka nostalgiaan sm temen kalo k garut, pergi k bukit tmpat kami dilahirkan….
Maret 29, 2013 pukul 12:59 am
hmm, terasa nosltalgia 😀
April 15, 2013 pukul 10:11 pm
Napak tilas ya sahabat?
Wah pastinya seru, bisa membangkitkan kembali kenangan2 masa lalu ^^
April 27, 2013 pukul 10:47 am
selamat pagi, salam kenal pak.. hari ini saya berkunjung
April 27, 2013 pukul 2:04 pm
selamat siang pak, ini adalah kunjungan pertama saya, terima kasih atas informasi nya, kereen sekali
@obat maag ampuh : terima kasih sudah berkunjung.
April 30, 2013 pukul 9:52 pm
Berkunjung ke tempat indah di masa lalu memang akan membangkitkan kenangan, bahwa di masa lalu kita pernah ada di situ. Mengulang berkunjung ke tempat itu serasa napak tilas perjalanan. Salam…..
@Arumsekartaji : Memang napak tilas, membangkitkan kenangan. Salam juga.
Mei 3, 2013 pukul 6:29 am
hal yang cukup memuaskan hati salah satunya dengan mengenang dan mengingat masa lalu om salam kenal
@zuhri : betul, mas Zuhri.
Mei 13, 2013 pukul 11:53 pm
eh vila duta banyak nostalgia kalu kesana.. tapi kalu diceritain gini kog lupa, kalu lewat selalu seliweran nostalgia..
@tinsyam : Ditunggu cerita nostalgia Vila Duta mba tinsyam.
Mei 20, 2013 pukul 1:03 pm
masa lalu itu untuk dikenang 🙂
@cara pemesanan tricajus : betul sekali.
Mei 25, 2013 pukul 10:14 am
Kenangan memang selalu manis untuk dikenang yah hehehee
@mila said : Ada juga yang pahit, lho, hehe…
Mei 30, 2013 pukul 9:26 am
terima kasih infonya !!!
@jelly gamat : trims.
Juni 18, 2013 pukul 10:39 pm
ampun, pengunjungnya banyak bener
@kickymaulana: saya malu blog ini sudah lama sekali tidak di-update. Terima kasih sudah berkunjung.
Juni 20, 2013 pukul 10:01 am
seru banget nostalgia-nya…
lucu jg mengingat masa lalu
@elzan : Dinikmati aja, namanya juga perjalanan udah lewat.
Juni 29, 2013 pukul 7:22 pm
Gimana rasanya mas setelah melihat istri melahirkan?
Perjalanan napak tilas yang menggugah ya. Semoga bahagia selamanya ^_^
@Mugniar : Harusnya makin sayang, karena itulah saat dia mempertaruhkan nyawanya untuk sibuah hati.
Juli 1, 2013 pukul 10:01 pm
mengenang nostalgia mengingatkan kita pada masa lalu entah itu baik atau buruk
@Pregnancies : betul, bro…
Juli 2, 2013 pukul 12:08 pm
nostalgia
kenangan masa lalu.,.,.
@yadisuciyadi : Kalo kenangan masa depan belum bisa ditulis, hehe..
Juli 30, 2013 pukul 3:32 am
bernostalgia menyenangkan yah om 😀
@udafanz : Harusnya, sih, begitu.
Agustus 5, 2013 pukul 6:51 am
baca sampai habis…. saya baru sadar, cowok ternyata bisa mengenang hal-hal seperti itu ya…nice post om 🙂
mampir ke blog Q yang ini juga ya http://nutrisicantik.blogspot.com/2013/08/menjaga-pola-makan-sehat-di-hari.html
@alifia laily fitri : Saya pikir semua orang bisa mengenang hal-hal yang dialami dalam hidupnya. Saya sudah mampir ke blog Alifia.
Agustus 30, 2013 pukul 10:58 am
nice post kaka 😉
@Obat untuk menurunkan berat badan : trims
September 5, 2013 pukul 10:35 am
wahhh ?
bagus banget informasinya
@obat hepatitis : trims.
September 16, 2013 pukul 12:21 pm
Ngomongin soal nostalgia, rasanya saya ingin main ke surabaya lagi, mengingat-ingat tempat masa kuliah dulu selama 4 tahun.
@Made Wirautama : kalo ada waktu bagus juga dikunjungi untuk nostalgia, Bli.
Oktober 19, 2013 pukul 10:03 am
Wah ditunggu postingan terbarunya ya
hayuu semangat ngeblognya donk
@ Asep Haryono: sesegera mungkin, Kang.
Oktober 22, 2013 pukul 11:49 pm
kalau masalah nostalgia, saya sendiri lebih suka untuk tidak mengingatnya karena masa lalu adalah masalalu, dan saya sendiri punya banyak kenangan buruk tentangnya ^^
@Rupi : kenangan buruk dilupakan, jadikan sebagai pelajaran berharga. Nikmati aja setiap proses dalam hidup, apapun itu.
Oktober 26, 2013 pukul 7:41 pm
terima kasih atas kunjungannya, salam kenal
@Ade Sunandar : salam kenal kembali.
November 1, 2013 pukul 8:14 am
Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Alris…
Sungguh lama tidak bersilaturahmi kemari. Mudahan selalu sihat dan kembali aktif menulis. Setiap nostalgia memberi makna tersendiri dalam sejarah hidup kita. Biar pahit atau manis semuanya memberi hikmah tersendiri sehingga kita bisa menjadi seperti sekarang.
Salam hormat dari Sarikei, Sarawak. 😀
@SITI FATIMAH AHMAD : Terima kasih sudah berkunjung kembali ke blog saya. Salam juga dari Jakarta.
November 21, 2013 pukul 2:59 pm
Belajar memang Melelahkan, namun akan lebih Melelahkan lagi bila saat ini Kamu tidak Belajar.
Desember 6, 2013 pukul 11:27 pm
aihihihihihihi
sebelumnya salam kenal pak..
jadi, cerita nya disini flashback ya?? hehe
Desember 13, 2013 pukul 11:55 pm
salam kenal ya
Kereta Mini,
Kereta Mainan,
kereta api mini,
kereta mini murah
Desember 14, 2013 pukul 3:30 pm
kenangan terindah nih pak yee >.<
hehe…
@bee
Ada indahnya, ada sedihnya…
Desember 26, 2013 pukul 1:29 am
curahan hati yah mas..bagus sekali mengenang masa lalu
Januari 3, 2014 pukul 9:41 am
Informasinya menarik sekali, terimakasih
Januari 20, 2014 pukul 12:49 pm
nostalgia membawa kenangan indah dan sedih…
salam kenal mas
@ Ferdy Lpu
Begitulah kenangan, mas.
Januari 22, 2014 pukul 7:22 am
Selamat pagi.. 🙂
Januari 30, 2014 pukul 9:00 am
ok nich artikelnya
Februari 3, 2014 pukul 6:18 pm
jadi pengen bernostalgila ke sana
@ Jurnal Pemilu:
Tulis dong nostalgianya.
Maret 11, 2014 pukul 8:29 pm
lama tak berkunjung ke blog sobat, apa kabar nih?
semoga keluarnya diberikan kesehatan selalu ya
Maret 12, 2014 pukul 12:15 pm
Seru juga datang ke lokasi masa lalu, apalagi ama mantan pacar
Maret 19, 2014 pukul 11:46 pm
belum bisa bernostalgia ke kampung halaman lagi, masih sibuk merantau, 6 bulan sekali baru bisa mudik
April 14, 2014 pukul 5:21 am
berkunjung balik ke sini, mas 😀
@Jampang:
Makasih sudah berkunjung, bang.
Mei 7, 2014 pukul 12:58 pm
Semoga impiannya untuk memiliki hunian di Vila Duta menjadi kenyataan. Saya ikut mendoakan.
Ooo..iya mas , sekalian memberikan informasi kalau berminat ikut lomba ngeblog berhadiah Rp. 12.500.000, saya share disini :
http://adelays.com/2014/05/02/lomba-nge-blog-berhadiah/
Mei 15, 2014 pukul 1:25 pm
sebuah renungan ..
Mei 15, 2014 pukul 5:54 pm
wah kenangan yang manis sekali
Mei 15, 2014 pukul 11:47 pm
kenangan manis yg tak terlupakan ya sob ..
Mei 16, 2014 pukul 11:01 am
tetap semangat
Mei 31, 2014 pukul 1:44 pm
salam sejahtera semuanya …
Juni 14, 2014 pukul 10:01 am
sangat bermanfaat sekali info nya
Juli 9, 2014 pukul 12:07 am
Om Alris, ini artikel tahun 2011? Apakah blognya pindah om? Agak kaget juga pas liat tanggal artikel ini, mengingat, om Alris sangat rajin kasih komentar di blog orang lain.
@ Bang Yusuf
Blog saya belum pindah, lagi malas nulis. Draft tulisan ada beberapa tapi belum saya edit, jadi belum saya publish.
Iya, emang saya rajin komentar ke beberapa blog yang saya suka.
Juli 11, 2014 pukul 5:52 am
sama halnya dengan lagu
Juli 17, 2014 pukul 8:15 am
Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Alris….
Ternyata masih belum update lagi blog ini, ya. Semoga akan ada semangat untuk menulis lagi agar dapat manfaatnya bersama untuk dunia dan akhirat.
Selamat menjalani ibadah puasa dan mudahan amalan sepanjang Ramadhan diganjari Allah dengan kebaikan yang berganda.
Salam Ramadhan yang mulia dari Sarikei, Sarawak. 🙂
@ SITI FATIMAH AHMAD
Kemaren, 23 Juli 2014, blog ini sudah saya update. Selamat menjalankan ibadah puasa juga buat cek Siti & keluarga. Salam dari Jakarta.
September 28, 2014 pukul 8:50 pm
mantap nih informasinya
Desember 18, 2014 pukul 12:23 pm
jual rumah jawa limasan, joglo dan rumah kampung
Desember 30, 2014 pukul 10:32 am
ciee nostalgia cie cie.. jadi ingin nostalgia dengan teman teman sekolah dulu ni
@kuliner indonesia
ciee, ciee makasih udah mampir
Januari 8, 2015 pukul 8:27 am
Pak Alris, maaf tadi sempat saya kira ibu2, hehe… Wah, cerita napak tilasnya enak dibaca… berasa ikut keliling kota Bogor… mengharukan pas baca perjuangan istri Pak Alris melahirkan….
@citramanica
Makasih udah berkunjung dan baca posting itu. Begitulah setiap sudut ada nostalgianya, termasuk saat melahirkan itu.
Januari 22, 2015 pukul 10:43 pm
waahhhh…. aku ga begitu apal kota Bogor… kalo kesana tujuannya cuma 1, makan2 di gang aut suryakencana itu :)… saking banyaknya kuliner, blm semua juga yg aku coba…
tapi suka baca nostalgiamu mas… kebayang deh pas istrimu melahirkan itu rasanya gmn 😀
@ fanny fristhika nila
Saya juga gak hapal semua. Kuliner Bogor emang juara. Semua orang pasti punya kenangan dengan istri melahirkan.
Februari 9, 2015 pukul 1:12 pm
Wah, seru yaa reportase nostalgianya….
Salam hangat pak Alris
@ Pical Efron
Mengingat kembali kenangan lama, 🙂
Tetap semangat.
Maret 5, 2015 pukul 11:39 pm
thank Sob,,,artikel yang sangat menarik…. di tunggu artikel berikutnya..
Desember 22, 2015 pukul 2:57 am
Wah artikel yang panjang dan bagus gan, Terima kasih telah berbagi, Nitip tulisan baru gan 🙂
ucapan tahun baru 2016
manfaat buah mangga
Terima kasih gan 🙂
@Cepet Banget
Artikel agan yang di sulung dot kom mantap. Saya sudah baca beberapa artikel.